JAKARTA - Industri pergadaian terus menunjukkan daya tahan di tengah tantangan ekonomi dan perubahan perilaku konsumen.
Salah satu pemain yang optimistis menghadapi tahun mendatang adalah Budi Gadai, yang menargetkan pertumbuhan bisnis hingga 20% pada 2026.
Target tersebut disusun dengan mempertimbangkan kondisi pasar, pengelolaan risiko, serta dukungan regulator yang menjaga stabilitas sektor pembiayaan berbasis gadai.
Otoritas Jasa Keuangan menilai bahwa kinerja industri pergadaian secara umum masih berada dalam kondisi yang terkendali.
Tingkat risiko kredit dinilai terjaga, sehingga menjadi fondasi penting bagi pelaku usaha untuk memperluas pembiayaan secara lebih agresif namun tetap berhati-hati.
Dengan struktur pembiayaan yang didominasi oleh produk gadai, industri ini dinilai memiliki karakteristik risiko yang relatif lebih terkendali dibandingkan pembiayaan tanpa agunan.
Target Pertumbuhan Ambisius di Tengah Stabilitas Industri
Budi Gadai menargetkan pertumbuhan bisnis sebesar 20% pada 2026 dengan bertumpu pada penguatan kinerja pembiayaan dan optimalisasi produk gadai.
Target ini sejalan dengan kondisi industri pergadaian yang dinilai masih memiliki ruang tumbuh, terutama di tengah meningkatnya kebutuhan pembiayaan jangka pendek masyarakat.
Otoritas Jasa Keuangan menyebut bahwa tingkat risiko kredit dalam penyaluran pembiayaan industri pergadaian masih terjaga. Kondisi tersebut menjadi sinyal positif bagi pelaku usaha, termasuk Budi Gadai, untuk terus mengembangkan bisnis tanpa mengorbankan prinsip kehati-hatian.
Dengan risiko yang relatif terkendali, strategi pertumbuhan tidak hanya difokuskan pada ekspansi volume pembiayaan, tetapi juga pada kualitas portofolio agar keberlanjutan usaha tetap terjaga dalam jangka panjang.
Dominasi Produk Gadai dalam Penyaluran Pembiayaan
OJK mencatat bahwa pembiayaan terbesar dalam industri pergadaian masih disalurkan melalui produk gadai. Nilai pembiayaan gadai tercatat mencapai Rp98,74 triliun atau setara dengan 81,99% dari total pembiayaan yang disalurkan industri pergadaian.
Dominasi produk gadai ini mencerminkan karakter utama industri pergadaian yang mengandalkan pembiayaan berbasis agunan.
Skema tersebut memberikan tingkat keamanan yang lebih tinggi bagi perusahaan, sekaligus meminimalkan potensi gagal bayar dari nasabah.
Bagi Budi Gadai, struktur pembiayaan yang didominasi gadai menjadi peluang untuk memperkuat penetrasi pasar dengan tetap menjaga risiko kredit dalam batas yang wajar. Produk gadai juga dinilai lebih mudah diterima oleh masyarakat karena prosesnya relatif sederhana dan cepat.
Peran Manajemen Risiko dalam Menjaga Kinerja
Keberhasilan mencapai target pertumbuhan tidak terlepas dari pengelolaan risiko kredit yang disiplin. OJK menegaskan bahwa tingkat risiko kredit dalam penyaluran pembiayaan industri pergadaian berada dalam kondisi terjaga, berkat penerapan prinsip kehati-hatian dan pengelolaan agunan yang memadai.
Manajemen risiko menjadi elemen krusial dalam strategi pertumbuhan Budi Gadai. Dengan memastikan nilai agunan sebanding dengan pembiayaan yang diberikan, perusahaan dapat menjaga kualitas aset sekaligus menekan potensi kerugian.
Selain itu, pemantauan portofolio secara berkala dan penyesuaian kebijakan pembiayaan menjadi langkah penting agar ekspansi bisnis tetap sejalan dengan kapasitas dan kondisi pasar.
Prospek Bisnis Pergadaian Menuju 2026
Dengan struktur pembiayaan yang kuat dan risiko kredit yang terjaga, prospek industri pergadaian menuju 2026 dinilai tetap positif.
Target pertumbuhan Budi Gadai sebesar 20% mencerminkan optimisme terhadap permintaan pembiayaan gadai yang masih tinggi, khususnya dari segmen masyarakat yang membutuhkan akses dana cepat.
Peran OJK dalam menjaga stabilitas industri juga menjadi faktor pendukung utama. Pengawasan yang konsisten diharapkan mampu menjaga keseimbangan antara pertumbuhan bisnis dan perlindungan konsumen.
Ke depan, kombinasi antara dominasi produk gadai, manajemen risiko yang kuat, serta dukungan regulator menjadi modal penting bagi Budi Gadai untuk mencapai target pertumbuhan sekaligus menjaga keberlanjutan bisnis di tengah dinamika ekonomi.